Senin, 07 Desember 2015

MAKALAH SISTEM INTELIJEN BISNIS



SISTEM INTELIJEN BISNIS  


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah  Sistem Informasi Manajemen
Oleh:
Nisrina Nindhia Adzillina
11130136
Dosen Pembimbing :
Septia Lutfi, S.Kom, M.Kom

JURUSAN AKUTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2015


KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.
            Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bapak Septia Lutfi S.Kom, M.kom. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Nur Yatin dan Ibu Nurlaily , orang tua penulis yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan,, arahan dan masukan yang baik dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman seangkatan dan semua pihak yang telah bersusah payah membantu  penulis hingga terselesainya makalah ini.
Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan makalah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran yang konstruktif dari pembaca akan dijadikan motivasi demi penyempurnaan dan perkembangan selanjutnya. Penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.


Semarang, Desember 2015
Penulis,




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR   …………………………………………………………….     2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..……        3                  
BAB I        PENDAHULUAN ………………………………………………....….      4
A.      Latar Belakang Masalah ……………………………………….....       4
B.      Rumusan Masalah ………………………………………..........…       4
C.      Tujuan penulisan ……………………………………………   ….        5

BAB II       PEMBAHASAN ………………………………………………….……    6
A.    Pengertian Sistem Intelijen Bisnis ………………………………...…      6
B.     Sumber Informasi dan Unsur Pokok Informasi Intelijen  ………….....      8

C.      Komponen Intelijen Bisnis  ………………………………………...     8

D.    Aktifitas Bisnis Intelijen ………………………………………….....      9
E.      Gudang Data (Data Warehouse) ………………………………….     11
F.       Perbandingan dengan analitis bisnis ……………………………..…     12
G.     Aplikasi dalam sebuah perusahaan ………………………………...     12
H.     Prioritas proyek ………………………………………………..…     13
I.        Faktor sukses dari implementasi …………………………………..     14
J.        Portal IB ……………………………………………………..……   15

BAB III     SIMPULAN ……………………………………………………...……   16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...……   17


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini penggunaan Intelegensi Bisnis dalam suatu perusahaan adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki suatu perusahaan jika ingin mendapatkan keputusan strategis dari permasalah atau sasaran bisnis yang ingin dicapai. Kemampuan teknologi Intelegensi Bisnis (IB), yaitu untuk mengumpulkan, menyimpan,menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu pengguna mengambil keputusan secara akurat. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan berbagai aktivitas diantaranya, sistem pendukung keputusan, query, reporting, Online Analytical Processing (OLAP),analisa statistik, forecasting, dan data mining. Business Intelligence report lahir untuk menjawab tantangan yang tidak bisa dipenuhi oleh standard reporting, yaitu yang berkaitan dengan empat hal yaitu accessibility, timeliness, format, data integrity. Sehingga dengan menggunakan Business Intelligence, top level manager dapat terbantu dalam pembuatan report untuk membantu mengambil keputusan dengan cepat dan lebih baik (Chaudhuri, Dayal, Narasayya, 2011).
B.     RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Pengertian Sistem Intelijen Bisnis ?
B.     Bagaimana Sumber Informasi dan Unsur Pokok Informasi Intelijen ?

C.     Bagaimana Komponen Intelijen Bisnis ?

D.    Bagaimana Aktifitas Bisnis Intelijen ?
E.     Bagaimana Gudang Data (Data Warehouse) ?
F.      Bagaimana Perbandingan dengan analitis bisnis ?
G.    Bagaimana Aplikasi dalam sebuah perusahaan ?
H.    Bagaimana Prioritas proyek ?
I.       Bagaimana Faktor sukses dari implementasi ?
J.       Bagaimana Portal IB ?

C.    TUJUAN PENULISAN
a.       Mengetahui  Pengertian Sistem Intelijen Bisnis
b.      Mengetahui  Sumber Informasi dan Unsur Pokok Informasi Intelijen

c.       Mengetahui  Komponen Intelijen Bisnis

d.      Mengetahui  Aktifitas Bisnis Intelijen
e.       Mengetahui Bagaimana Gudang Data (Data Warehouse)
f.       Mengetahui Perbandingan dengan analitis bisnis
g.      Mengetahui  Aplikasi dalam sebuah perusahaan
h.      Mengetahui Bagaimana Prioritas proyek
i.        Mengetahui  Faktor sukses dari implementasi
j.        Mengetahui Bagaimana Portal IB













BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sistem Intelijen Bisnis
Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang
intelijen bisnis sebenarnya merupakan  pengolahan data yang khusus untuk informasi bisnis. Intelijen bisnis mempunyai komponen berupa seperangkat teori , metodologi , proses , arsitektur , dan teknologi yang mampu mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna untuk tujuan bisnis
            Sistem Intelijen Bisnis adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi-informasi aktual mengenai peristiwa, tren teknologi, ekonomi, politik, hukum, demografi, sosial budaya, dan yang paling penting adalah mengenai atmosfir kompetisi bisnis yang sedang berlangsung.
                   
                        Pengertian Intelijen Bisnis menurut beberapa ahli :
1.       Menurut Richard Coombs Intelijen Bisnis adalah sebuah alternatif terminologi bagi Competitive Intelligence. Definisinya adalah kegiatan-kegiatan monitoring lingkungan eksternal sebuah perusahaan untuk mendapatkan informasi yang relevan bagi proses pembuatan kebijakan perusahaan tersebut. (Richard Coombs ,Competitive intelligence handbook. University Press ofAmerica, Bab I).

2.       Edward David (2000) berpendapat bahwa evolusi Sistem Informasi Eksekutif dan DSS telah berkembang menjadi konsep Business Intelligence (Intelejen Bisnis), yaitu suatu cara untuk mengumpulkan, menyimpan, mengorganisasikan, membentuk ulang, meringkas data serta menyediakan informasi, baik berupa data aktifitas bisnis internal perusahaan, maupun data aktifitas bisnis eksternal perusahaan termasuk aktifitas bisnis para pesaing yang mudah diakses serta dianalisis untuk berbagai kegiatan manajemen.
Teknologi IB menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis. Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan, pemrosesan analisis daring, analitis, penggalian data, penggalian proses, pemrosesan kejadian kompleks, manajemen performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks, analitis prediktif dan analitis preskriptif.
IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun
Dengan Business Intelligence, manajemen akan mendapatkan informasi yang berkualitas dari kegiatan bisnisnya secara tepat waktu, akurat dan reliabel melalui saluran komunikasi data, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang penting dan bersifat strategis, seperti tujuan jangka panjang perusahaan, pengembangan perusahaan serta tujuan khusus yang akan dicapai perusahaan, Semakin tinggi tingkat kompetisi antar perusahaan, maka peranan Business Intelligence menjadi semakin penting.


B.   Sumber Informasi dan Unsur Pokok Informasi Intelijen
Sumber informasi intelijen :
1.      Lembaga pemerintah.
2.      Asosiasi perdagangan industri
3.      Perusahaan riset pasar swasta
4.      Media massa
5.      Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1.      Profil keperluan informasi dari manajer
2.      Sistem penggalian informasi manajemen
3.      Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.      Sistem analisis data
5.      Kajian khusus
6.      Sistem pelaporan
7.      Pedoman penghapusan data.
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.

C.   Komponen Intelijen Bisnis

Inteligensi Bisnis dibangun dari sejumlah komponen termasuk:
1.       Alokasi dan agregasi multidimensi
2.       Denormalisasi, penandaan dan standarisasi
3.       Pelaporan seketika dengan peringatan analitis
4.       Sebuah metode antarmuka terhadap sumber data tak terstruktur
5.       Perkiraan konsolidasi grup, anggaran dan perpindahan (pegawai)
6.       Inferensi statistik dan simulasi probabilitas
7.       Optimisasi kunci indikasi performansi
8.       Pengontrolan versi dan manajemen proses
9.       Manajemen item terbuka

D.   Aktifitas Bisnis Intelijen
Business Intelligence menyakut berbagai aktifitas diantaranya;
1.       Studi perusahaan pesaing produk sejenis dan strategi memenangkan persaingan.
  1. Mengelola informasi mengenai data statistik pelanggan potensial, area potensial, kondisi ekonomi, sosial budaya dan politik lingkungan dunia usaha.
  2. Pengamatan daerah operasi bisnis untuk kepentingan strategis perusahaan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal perusahaan.
  3. Analisa Pasar mengenai jumlah dan area peredaran produk yang diminati oleh pelanggan, ancaman dan peluang yang ada, masa depan produk, tendensi pasar dll.
Cliff Nelson (1997) dari PT. Oracle Indonesia menjabarkan prinsip-prinsip Business Intelligence dibangun berdasarkan karakteristik-karakteristik baru, yaitu:
  1. Keterbukaan : Kemajuan konsep-konsep bisnis seperti E-Commerce, E-Business atau E-Government, menuntut adanya peningkatan nilai keterbukaan informasi, salah satunya disebabkan oleh pemanfaatanWorld Wide Web (WWW) di dunia internet yang berdampak pada tuntutan bagi para pimpinan perusahaan untuk senantiasa menyajikan dan sekaligus melindungi kepemilikan informasi rahasia perusahaan, melalui aplikasi-aplikasi teknologi yang tepat guna. Selain itu juga dapat membantu manajemen puncak untuk menggunakan Business Intelligence dengan cara tak terbatas dalam menjalankan manajemen bisnis sehari-hari. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pelanggan dan pengguna internet di Indonesia yang pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 800.000 pelanggan dan 7.550.000 pengguna, dengan dukungan sekitar 135 ISP (Internet Service Provider) – sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
  2. Sensitivitas Waktu : Dengan diimplementasikan konsep on-line computing dilingkungan perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya, maka kebutuhan akan informasi menjadi bersifat peka waktu (time-sensitive). Seperti inilah yang dituntut oleh seorang pimpinan  perusahaan modern untuk mengelola rangkaian entitas bisnis, karena eratnya relevansi waktu dengan informasi operasional yang akurat dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
  3. Ketepatan : Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsipBusiness Intelligence dalam sebuah computer networkdiperlukan ketepatan data atau informasi, baik yang bersumber dari internal maupun dari eksternal perusahaan, sehingga sangat dimungkinkan suatu perusahaan benar-benar dengan mudah mengekstraksi informasi secara  on-line dengan tepat, seperti  prakiraan penjualan, logistik dan manajemen mata rantai suplai, tingkah laku dan kepuasan konsumen, analisa biaya dan manajemen finansial, perencanaan sumberdaya manusia dan pengembangan produk.
  4. Saling Ketergantungan : Untuk benar-benar efisien dan terdepan dalam persaingan bisnis, para pemimpin bisnis perlu untuk mengikuti perkembangan di sekitar perusahaannya. Bukan hanya perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan sendiri, tetapi juga perkembangan di luar perusahaannya, termasuk di dalamnya mitra bisnis, pelanggan dan pemasok. Dengan adanya tingkat ketergantungan tersebut, manajemen puncak perlu menjaga mitra bisnis mereka dalam suatu extended enterprise, yang selalu mengikuti segala gerakan-gerakan strategis yang menentukan arah bisnis.
  5. Tipe Data : Pandangan tradisional, bahwa informasi korporat kebanyakan berbasis teks (text-based)merupakan pandangan yang sudah usang, karena kenyataan yang ada saat ini pangkalan data atau Data Warehousing di suatu perusahaan tidak dibatasi hanya berupa data tekstual, akan tetapi terdiri dari berbagai tipe data dengan format yang berbeda, seperti video, audio, tekstual dan data spasial.    Hal ini tentu meningkatkan kekayaan informasi dari manajemen informasi perusahaan dan sejalan dengan tuntutan dalamBusiness Intelligence, karena keberadaannya telah memperluas batas-batas analisa dan presentasi data untuk mendukung sistem informasi eksekutif, apalagi data multimedia tersebut ditampilkan dengan berbasis internet. Oleh karena itu para desainer Business Intelligence System perlu mewaspadai perkembangan ini, agar Executive information layer dapat memanfaatkan beragam tipe data tersebut dan menggunakannya untuk meyakinkan dalam proses pengambilan keputusannya.
Business Intelligence berguna pula untuk meninjau bagaimana informasi internal dan informasi eksternal institusi atau perusahaan secara autentik, sehingga dapat menggerakkan strategi-strategi bisnis, melaui proses pengambilan keputusan yang handal, baik ketika melakukan perencanaan, pengorganisasian maupun pada tahap implementasi dan pengendalian,  sehingga institusi atau perusahaan mampu memenangkan persaingan bisnisnya di era manajemen

E.     Gudang Data (Data Warehouse)

Seringkali aplikasi IB menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu gudang data (GD) atau dari pasar data, dan konsep dari IB dan GD terkadang digabungkan sebagai "IB/GD" (atau "BI/DW")  atau "IBGD". Suatu gudang data mengandung salinan dari data analitis yang memfalisitasi pendukungan keputusan. Namun, tidak semua layanan gudang data untuk inteligensi bisnis, tidak juga semua aplikasi inteligensi bisnis membutuhkan sebuah gudang data.
Untuk membedakan antara konsep dari inteligensi bisnis dan gudang data, Forrester Research mendefinisikan inteligensi bisnis dengan satu atau dua cara:
1.      Menggunakan definisi luas: "Inteligensi Bisnis adalah suatu kumpulan metodologi, proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna digunakan untuk mendapatkan strategi yang lebih efektif dan taktis, dan wawasan operasional dan pengambilan-keputusan." Di bawah definisi ini, inteligensi bisnis juga mengikutkan teknologi seperti integrasi data, kualitas data, penggudangan data, manajemen data-master, analitis konten dan teks, dan banyak lainnya yang terkadang pasar menyatukannya ke segmen "Manajemen Informasi"". Oleh karena itu, Forrester mengacu pada persiapan data dan penggunaan data sebagai dua bagian yang terpisah tapi pada segmen yang berkaitan dekat dari susunan arsitektur inteligensi-bisnis.
2.      Forrester mendefinisikan pasar inteligensi-bisnis yang lebih kecil sebagai, "... mengacu hanya pada lapisan paling atas dari susunan arsitektural IB seperti pelaporan, analitis dan dasbor

F.    Perbandingan dengan analitis bisnis

Inteligensi bisnis dan analitis bisnis terkadang digunakan bergantian, tapi ada definisi alternatif. Salah satu definisi membedakan keduanya, menyatakan bahwa istilah inteligensi bisnis mengacu pada mengoleksi data bisnis untuk menemukan informasi terutama lewat mengajukan pertanyaan, laporan, dan proses analitis daring. Analitis bisnis, di sisi lain, menggunakan alat statistik dan kuantitatif untuk pemodelan yang prediktif dan bisa dijelaskan.
Dalam definisi alternatif, Thomas Davenport, profesor manajemen dan teknologi informasi di Babson College berargumen bahwa inteligensi bisnis seharusnya dibagi menjadi querying, pelaporan, Pemrosesan analitis daring (Online analytical processing - OLAP), sebuah alat "peringatan", dan analitis bisnis. Dalam definisi ini, analitis bisnis adalah bagian dari IB yang berfokus pada statistik, prediksi, dan optimisasi, bukan melaporkan fungsionalitas

G.  Aplikasi dalam sebuah perusahaan

Inteligensi bisnis bisa diterapkan untuk tujuan bisnis berikut, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bisnis.
1.      Perkiraan - program yang membuat hirarki dari metrik performansi (lihat juga Model Referensi Metrik) dan pengukuran yang menginformasikan pimpinan bisnis tentang progres kearah tujuan bisnis (manajemen proses bisnis).
2.      Analitis - program yang membuat proses kuantitatif supaya sebuah bisnis mencapai keputusan yang optimal dan melakukan penemuan pengetahuan bisnis. Biasanya mengikutkan: penggalian data, penggalian proses, analisis statistik, analitis prediksi, pemodelan prediksi, pemodelan proses bisnis, silsilah data, pemrosesan kejadian kompleks dan analitis preskriptif.
3.      Pelaporan/pelaporan perusahaan - program yang membangun infrastruktur untuk laporan strategis untuk melayani manajemen strategis dari suatu bisnis, bukan pelaporan operasional. Seringkali mengikutkan visualisasi data, sistem informasi eksekutif dan OLAP.
4.      Kolaborasi/platform kolaborasi - program yang membuat wilayah yang berbeda (baik dalam dan luar bisnis) bekerja sama lewat berbagi data dan pertukaran data elektronik.
5.      Manajemen pengetahuan - program yang membuat data perusahaan diarahkan oleh strategi dan praktik untuk mengidentifikasi, membuat, merepresentasikan, menyalurkan, dan mengadopsi wawasan dan pengalaman yang benar-benar berpengetahuan bisnis. Manajemen pengetahuan mengarah ke manajemen pembelajaran dan penyesuaian peraturan.
Sebagai tambahan dari yang di atas, inteligensi bisnis bisa menyediakan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi peringatan yang secara langsung mengingatkan pengguna jika suatu kondisi tertentu tercapai. Sebagai contohnya, jika suatu metrik bisnis melampaui batas yang telah ditentukan, metrik tersebut akan diwarnai dalam laporan standar, dan ahli analis bisnis diperingatkan lewat email atau layanan pengawasan lainnya. Proses ini membutuhkan pengaturan data, yang seharusnya ditangani oleh ahlinya

H.  Prioritas proyek

Akan sangat sulit untuk menyediakan kasus bisnis yang positif untuk inisiatif inteligensi bisnis, dan terkadang proyek tersebut harus diprioritaskan lewat inisiatif strategis. Proyek IB bisa mendapatkan prioritas tinggi dalam organisasi jika manajer mempertimbangkan hal-hal berikut:
  • Seperti yang dijelaskan oleh Kimball manajer IB harus menentukan keuntungan yang jelas seperti mengeliminasi biaya dari memproduksi laporan terdahulu.
  • Akses data untuk seluruh organisasi harus dipaksa. Dengan cara ini bahkan keuntungan kecil, seperti hematnya waktu beberapa menit, membuat perbedaan jika dikalikan dengan jumlah pekerja dalam seluruh organisasi.
  • Seperti yang dijelaskan oleh Ross, Weil dan Roberson untuk Arsitektur Perusahaan, manajer harus mempertimbangkan untuk membiarkan proyek BI diarahkan oleh inisiatif bisnis lainnya dengan kasus bisnis yang lebih bagus. Untuk mendukung pendekatan ini, organisasi harus memiliki arsitektur bisnis yang dapat menentukan proyek bisnis yang sesuai.
  • Menggunakan suatu metodologi yang terstruktur dan kuantitatif untuk menciptakan prioritas yang dapat dipertahankan sejajar dengan kebutuhan sebenarnya dari organisasi, seperti matriks keputusan berbobot.

I.      Faktor sukses dari implementasi

Menurut Kimball dkk., ada tiga wilayah kritis yang mana organisasi harus miliki sebelum mulai melakukan proyek IB
1.      Tingkat komitmen dan dukungan proyek dari senior manajemen
2.      Tingkat kebutuhan bisnis untuk menciptakan sebuah implementasi IB
3.      Jumlah dan kualitas dari data bisnis yang ada.

Dukungan bisnis

Komitmen dan dukungan dari senior manajemen menurut Kimball dkk., adalah kriteria yang paling penting dalam penilaian. Hal ini dikarenakan memiliki manajemen yang mendukung kuat membantu melewati permasalahan yang dihadapi dalam proyek. Namun, seperti yang Kimball dkk. katakan: "Bahkan rancangan sistem GD/IB yang paling elegan pun tidak dapat mengatasi minimnya dukungan [manajemen] bisnis".

Kebutuhan bisnis

Karena keterkaitan yang dekat dengan senior manajemen, hal penting yang harus diperhatikan sebelum proyek dimulai adalah apakah ada kebutuhan bisnis dan apakah jelas keuntungan bisnis dengan melakukan implementasi.Kebutuhan dan keuntungan dari implementasi terkadang diarahkan oleh kompetisi dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan di pasar. Alasan lain untuk pendekatan berbasis-bisnis untuk implementasi IB adalah akuisisi organisasi lain untuk memperbesar organisasi awal terkadang menguntungkan untuk mengimplementasikan GD atau IB dengan tujuan untuk membuat pengawasan yang lebih.

Jumlah dan kualitas dari data yang ada

Tanpa data yang cukup, atau dengan kualitas data yang kecil, setiap implementasi IB akan gagal: tidak penting seberapa bagus dukungan manajemen atau motivasi berbasis-bisnis. Sebelum implementasi sebaiknya dilakukan pemrofilan data terlebih dahulu. Analisis ini mengidentifikasi "isi, konsistensi dan struktur"dari data. Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin dalam proses dan jika analis memperlihatkan bahwa datanya kurang, tangguhkan proyek untuk sementara sambil departemen IT memikirkan bagaimana mengumpulkan data secara benar.

J.     Portal IB

Sebuah portal Inteligensi Bisnis (portal IB) adalah akses antarmuka utama untuk aplikasi gudang data (GD) dan Inteligensi Bisnis (IB). Portal IB adalah impresi pertama bagi pengguna dari sistem GD/IB. Biasanya berbentuk aplikasi peramban, di mana pengguna memiliki akses ke semua layanan sistem GD/IB, laporan dan fungsi analitis lainnya. Portal IB harus diimplementasikan supaya mudah digunakan bagi pengguna aplikasi GD/IB untuk melakukan panggilan terhadap fungsionalitas dari aplikasi.
Fungsi utama dari portal IB adalah untuk menyediakan sebuah sistem navigasi dari aplikasi GD/IB. Hal ini berarti portal harus diimplementasikan supaya pengguna memiliki akses terhadap semua fungsi dari aplikasi GD/IB.
Cara paling umum untuk merancang portal adalah dengan menyesuaikannya dengan proses bisnis dari organisasi di mana aplikasi GD/IB dirancang, dengan cara tersebut portal dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya.
Portal IB harus mudah digunakan dan dipahami, dan jika bisa memiliki tampilan yang sama dengan aplikasi lainnya atau isi situs dari aplikasi organisasi GD/IB yang dirancang (konsistensi).
BAB  III
PENUTUP

KESEIMPULAN
1.   Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis.
2.  Sistem Intelijen Bisnis adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi-informasi aktual mengenai peristiwa, tren teknologi, ekonomi, politik, hukum, demografi, sosial budaya, dan yang paling penting adalah mengenai atmosfir kompetisi bisnis yang sedang berlangsung.
3.  IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas.
4.      Business Intelligence berguna pula untuk meninjau bagaimana informasi internal dan informasi eksternal institusi atau perusahaan secara autentik, sehingga dapat menggerakkan strategi-strategi bisnis, melaui proses pengambilan keputusan yang handal, baik ketika melakukan perencanaan, pengorganisasian maupun pada tahap implementasi dan pengendalian,  sehingga institusi atau perusahaan mampu memenangkan persaingan bisnisnya di era manajemen






DAFTAR PUSTAKA

3 komentar: