PERAN DECISION
SUPPORT SYSTEM (DSS)
DALAM SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen
Oleh:
Nisrina Nindhia
Adzillina
11130136
Dosen Pembimbing :
Septia Lutfi,
S.Kom, M.Kom
JURUSAN AKUTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunia Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas ini dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang diampu oleh Bapak Septia Lutfi S.Kom, M.kom.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Nur
Yatin dan Ibu Nurlaily , orang tua penulis yang telah memberikan
dukungan secara moril dan materil.
Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan,,
arahan dan masukan yang baik dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman seangkatan dan semua pihak yang
telah bersusah payah membantu penulis hingga
terselesainya makalah ini.
Saya
sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan
makalah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis
ilmiah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat
memberikan kritik dan juga saran yang konstruktif dari pembaca akan dijadikan
motivasi demi penyempurnaan dan perkembangan selanjutnya. Penulis berharap,
makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Semarang, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR
ISI................................................................................................................ 3
BAB
I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4
A.
Latar Belakang Masalah............................................................................. 4
B.
Rumusan Masalah....................................................................................... 5
C.
Tujuan Penulisan......................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN......................................................................................... 6
1. Pengertian
Decision Support System(DSS).......................................... 6
2.
Prinsip dasar DSS................................................................................. 8
3.
Tujuan DSS........................................................................................... 9
4. Keuntungan
dan Kerugian DSS........................................................... 9
5. Jenis-jenis DSS ................................................................................. 10
6. Pengambilan
Keputusan..................................................................... 12
7. Cara
Penggunaan Informasi dari DSS................................................ 12
8. Sistem
Berbasis Grafik....................................................................... 12
9. Penerapan
DSS dan Pemecahan Masalah dalam Organisasi.............. 13
10. Contoh
Masalah Perusahaan yang Menyelesaikan Masalah ..................
Dengan
DSS....................................................................................... 16
BAB
III PENUTUP................................................................................................. 17
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................ 18
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian
pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan
perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu
metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem
pengambilan keputusan. Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan
merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem
cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal
ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk
bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer
perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai macam alternatif
keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam pemecahan sebuah
masalah.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang
manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi
pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah,
evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan
yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan
keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini
tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.
Proses
pengambilan keputusan telah dianggap sebagai hal kritis di perusahaan
yang dicapai melalui pengalaman (knowldege).
Tetapi, dengan semakin bertumbuhnya tingkat kerumitan dari bisnis tersebut telah membuat proses pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal itu disebabkan semakin
banyaknya alternatif keputusan yang ada, semakin besar pengaruh sebuah keputusan di dalam perusahaan dan semakin tidak tentunya perubahan
yang mungkin terjadi di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem
pendukung keputusan dimana sistem
tersebut dapat memberikan
informasi mengenai keputusan yang terbaik berdasarkan
informasi yang didapatkan.
B.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana
pengertian DSS ?
b. Bagaimana
prinsip dasar DSS ?
c. Bagaimana
Tujuan DSS ?
d. Bagaimana
keuntungan dan kelebihan DSS ?
e. Bagaimana
jenis-jenis DSS ?
C.
Tujuan Penulisan
a. Mengetahui
pengertian DSS
b. Mengetahui
prinsip dasar DSS
c. Mengetahui
Tujuan DSS
d. Mengetahui
keuntungan dan kerugian DSS
e. Mengetahui
Jenis-jenis DSS
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Decision Support System (DSS)
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support
Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S.
Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem
tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada
suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan
keputusan.
Beberapa
Definisi Lain dari Sistem Penunjang Keputusan (DSS) menurut para
ahli:
1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan
prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu
manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990)
Membuat definisi sistem pendukung keputusan
dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik
(PDE) / Electronic Data
3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer
yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola
penggunan dan evolusisistem.
4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis
komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa
(language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem
pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan
yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang
mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer
untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi
terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6. Raymond McLeod, Jr.
(1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang
menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk
permasalahan yang bersifat semi-terstr
DSS
merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem
berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan).
Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan .
Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi
Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970.
Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi
ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat
membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu
keputusan.
Hal yang
perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini
komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang
sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal
istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi
setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model
matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear
programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision
tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap
dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan
mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau
rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit
sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Decision Support System ( DSS )
merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system
pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan
database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna
akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output
dari model matematika dan sistem pakar.
Sprague dan Carlson mendefinisikan
DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama
(Sprague et.al., 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para
pengambil keputusan;
3) Untuk memecahkan masalah-masalah
rumit yang "mustahil" dilakukan dengan kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana data dan model analisis
sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang
ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean perkembangan terakhir
kemajuan perangkat komputer.
2. Prinsip Dasar DSS
1. Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2.
Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer
dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung
ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3.
Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi
manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
3. Tujuan DSS
Tujuan
dari DSS adalah sebagai berikut:
1.
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :
1.
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
3.
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.
4. Keuntungan dan kerugian DSS
Manajer
yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
1.
Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2.
Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3.
Model memberikan daya peramalan
4.
Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7.
Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan
pengambilan keputusan secara intuisi).
8.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer
yang kurang berpengalaman.
9.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan
kerugian model adalah sebagai berikut:
1.
Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap
semua pengaruh pada entity.
2.
Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang
lebih kompleks secara pribadi
5. JENIS-JENIS DSS
Jenis-jenis
DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1.
Mengambil elemen-elemen informasi.
2.
Menaganalisis seluruh file.
3.
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4.
Memperkirakan dari akibat. Keputusan
5.
Mengusulkan. Keputusan
6.
Membuat keputusan
Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
1.
Model matematika.
2.
Database.
3.
Perangkat lunak. yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti:
Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert
A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan
terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
a. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
b. Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS)sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). Quick-Hit DSS" biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
6. Pengambilan Keputusan
Keputusan-keputusan
dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah mungkin
membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu
diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak
negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
7. Cara Penggunaan Informasi dari DSS:
Pada
dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk
mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah
adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase
intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi
untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha
pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan
pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam
usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahanLaporan berkala dapat di
rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan
muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah
atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi.
Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahancenderung
akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara
matematis.Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk
memecahkan masalahdengan cara mengidentifikasi keputusan alternative,
mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi
lanjutan.
8. Sistem
Berbasis Grafik
Dalam
merepresenasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengeri oleh user (dalam hal
ini adalahmanajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk
melengkapi teks yang ada. Contoh-contohmodel grafik yang populer dipergunakan
adalah sebagai berikut:
1. Time Series Charts - untuk
melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
3. Pie Charts - untuk melihat komposisi
atau persentasi suatu hal;
4. Scattered Diagrams - untuk
menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
5.
Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
6. Layouts
- untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan
kantor;
7. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan
struktur organisasi;
8. Sequence Charts - untuk
merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah
diagram flowchart); dan
9. Motion Graphics - untuk memperlihat-kan
perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi
9. Penerapan
Sistem pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) dan Pemecahan Masalah
dalam organisasi
Istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisoin
Support System –DSS) telah digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain
untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Penekannya teletak pada
kata “membantu”. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah
tanpa bantuan dari manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan komputer dapat
bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat
diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan
bagian yang terstruktur. Dan manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak
terstruktur.
Sejak tahun 1971, DSS telah menjadi jenis sistem infomasi
yang paling sukses dan kini menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah
yang paling produktif.
DSS lebih
ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat
analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang
jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan
perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat
melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Karakteristik
DSS (Laudon dan Laudon, 2007)
1. Menawarkan keluwesan, kemudahan
beradaptasi, dan tanggapan yang tepat
2. Memungkinkan pemakai
memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran
3. Dapat dioperasikan dengan
sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional
4.
Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat
ditentukan didepan
5. Menggunakan analisis data
dan perangkat pemodelan yang canggih.
Berbagai teknik untuk pemodelan
Teknik
|
Pendekatan
|
Simulasi
|
Menciptakan
model matematis terhadap suatu keadaan menggunakan teknik-teknik simulasi
meniru keadaan nyata.
|
Optimisasi
|
Menciptakan
model matematis terhadap suatu keadaan dengan menggunakan teknik riset
operasi untuk memperoleh solusi yang terbaik
|
OLAP
(online analytical processing) dan data mining
|
Menggunakan
teknik statistik untuk menganalis hasil-hasil bisnis dan mencari
hubungan-hubungan yang tersembunyi
|
Sistem
pakar
|
Meniru
seorang ahli dibidang tertentu dalam melakukan pengambilan keputusan
|
Jaringan
saraf (neural networks)
|
Menggunakan
teknik pembelajaran untuk mengenali pola dalam suatu data
|
Logika
kabur (fuzzy logic)
|
Menggunakan
pendekatan derajat keanggotaan (derajat kerelativan) dalam melakukan
pengambilan keputusan sebagai pengganti logika biner (benar atau salah)
|
Penalaran
berbasis kasus (case-based reasoning
|
Menggunakan
pendekatan kecerdasan buatan yang membuat basis data contoh-contoh yang
membantu pengambilan keputusan
|
Agen
cerdas (intelligent agent)
|
Menentukan
parameter-parameter keputusan terhadap agen terkomputerisasi yang mencari
salah satu atau beberapa basis data untuk menemukan jawaban tertentu, seperti
harga terendah sebuah kamera tertentu.
|
10. Contoh
perusahaan yang menyelesaikan masalah dengan DSS ?
PT.TELKOM
PT. Telkom adalah
salah satu Perusahaan yang menggunakan Sistem DSS. Di dalam era persaingan yang
ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena
tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision
Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan
asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT
TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk
mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang
diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan.
Aplikasi yang
menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena
hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang
akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar
hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah
itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable)
.
Dengan adanya DSS
akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan
pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan
menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom
maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena
dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada
PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan
keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan
saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi
secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang
ada pada PT.Telkom.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. DSS
merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi
sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system
informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support
System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970
2.
DSS dapat mempermudah
perusahaan ini untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh
konsumen itu sendiri, dan perusahaan juga dapat dengan cepat menanggapi
keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat sebagai sarana informasi
dalam pengambilan data yang sesuai dengan fakta dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Impact”, Journal of
Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992.
Russell, J. S.,
“Model for Owner Prequalification of
Contractor”, Journal of Management
in Engineering, 6, No. 1, 1990.
Russel, J. S. and Jaselskis, E.J.,
“Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and
Their
Russell, J.S., and
Jaselkis, E.J., “Predicting Construction
Contractor Failure
Schell, George p.: Mcleod Jr,
Raymond,2009, “Management Information System” Jakarta :Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar